Cara Mencari Ide Konten Instagram

(2020 Tools & Hacks)

Ditulis oleh Indra R. Pangestu

Saya yakin akun Instagram (Bisnis) kamu tidak berkembang dan hanya segitu-segitu aja bukan karena males posting.

Tapi kamu suka bingung mau posting apa lagi yah hari ini?!

Melalui artikel ini saya akan membongkar bagaimana cara Kontento bisa secara konsisten publish quality content untuk puluhan klien setiap hari, tanpa kehabisan ide postingan.

Berikut ini Guide Lengkap Cara Mencari Ide Konten untuk Instagram di Tahun 2020:

PART 1

Basic Tentang Konten Instagram

Seberapa Sering Harus Publish Konten di Instagram

Tahun lalu saya sering sering mendengar nasehat:

Jangan keseringan posting di Instagram, ntar follower pada bosen dan merasa di spam. Ujung-ujungnya pada unfollow

Tapi kog ada beberapa akun yang rajin posting, bahkan sehari bisa 5 sampai 20 kali, tapi justru peningkatan follower mereka sangat fantastis?!

Setelah usut punya usut, saya menemukan satu studi dari Union Metrics. Menurut mereka, terlalu sering posting dalam sehari tidak ada hubungannya dengan penurunan engagement.

Uniknya justru penurunan Engagement dan Follower terjadi saat akun Instagram tidak konsisten dalam memposting.

Penurunan Follower akibat jarang posting

Coba lihat graphic diatas. 

Setelah penayangan episode terakhir, salah satu TV Series populer di Amerika tidak mempublish konten secara konsisten di Instagram. 

Akibatnya jumlah follower mereka menurun setiap harinya.

Hmmm.. trus berapa banyak konten dong yang harus di posting setiap hari?

Nah, kalau menurut Neil Patel (salah seorang digital marketing expert), kita cukup posting sebanyak apa kita mampu melakukannya secara konsisten.

Jika kamu punya cukup waktu untuk membuat 2 konten dalam sehari, maka silahkan posting 2 kali dalam sehari. 

Intinya sih jangan sampai ada hari-hari bolong yah!

Perbandingan Kalender Posting

Coba tebak, jika ada 2 akun dan masing-masing mengikuti jadwal posting yang berbeda seperti di atas.

Akun mana yang bakal punya kesempatan lebih besar untuk berkembang?

Lebih Penting Kuantitas atau Kualitas Konten?

Jawaban saya adalah tergantung.. 

Loh kog?

Saya yakin saat kamu baru saja memulai instagram akun bisnis, pasti kamu masih belum yakin konten seperti apa yang akan benar-benar menarik untuk target audience-mu.

Oleh sebab itu, saya lebih menyarankan kamu fokus mengejar jumlah ide konten yang dapat dijadikan bahan postingan.

Jangan sampai kamu mengincar ide-ide konten yang bisa viral, tapi ujung-ujungnya kamu tidak konsisten nge-release konten baru.

Ini yang unik..

Ketika saya konsisten mempublish konten baru setiap hari, saya mulai dapat menganalisa konten-konten seperti apa yang ‘ngena’ sama target audience.

Memang sih ada beberapa konten yang fail dan jelek dari segi engagement.

Tapi justru banyak juga yang melebihi ekspektasi saya.

Nah, mengandalkan data dan analisa dari Postingan yang perform well, saya mampu dengan mudah dan cepat mendapatkan ide konten instagram baru yang kemungkinan besar juga akan direspon positif oleh audience.

Anatomy of The Perfect Instagram Post

Jelas yah, kuantitas dapat berujung menjadi kualitas untuk target audience-mu. Intinya sih konsisten aja!

Jenis Jenis Konten yang Efektif di Instagram

Mungkin kamu sudah tau

Sukses di Instagram sangat tergantung bagaimana Instagram Algoritma melihat kecocokan antara akun-mu dan audience-mu.

Salah satu metric yang dilihat oleh Instagram Algoritma adalah Engagement.

Engagement apa saja sih yang paling dinilai berharga oleh Instagram?

Untuk mengetahuinya, kamu cukup tekan tombol Insight pada salah satu postinganmu. 

Instagram Post Insights
Parameter yang paling berharga di mata Instagram meliputi:
    • Like (Suka)
    • Comment (Komentar)
    • Share (Bagi)
    • Save (Simpan)

Sekarang saya mau membagikan sebuah rahasia,

Berikut ini adalah 4 Jenis Konten yang Paling Sering Menghasilkan Engagement Tinggi:

4 Jenis Ide Konten Instagram
1  Konten Inspirasi (Inspirative Content)

Sejak awal saya mulai ‘terjun’ di Instagram tahun 2013, banyak sekali akun yang tumbuh pesat dengan modal foto ‘cantik’.

Apa itu foto cantik?

Foto cantik disini bukan berarti foto wanita sexy ataupun cantik yah.

Melainkan foto-foto yang berhubungan erat dengan interest audience saat ini. Dan membuat mereka berkata dalam hati: 

Duh Saya pengen/perlu itu sekarang!”

Atau yang sering terjadi, audience akan membagikan kepada orang terdekat yang memiliki interest yang sama untuk melakukan aktivitas ataupun membeli produk yang terdapat pada foto tersebut.

Hmmm.. kog Konten Inspirasi performs di Instagram yah?

Ternyata alasannya begini:

Kebanyakan Bisnis terlalu berfokus menginformasikan betapa bagusnya produk mereka.

Mulai dari spesifikasi, harga, dan lainnya.

Yang Bisnis sering lupa adalah setiap calon pelanggan pasti memiliki Life Goals masing-masing.

Bisnis seharusnya bisa menghubungkan bagaimana produk ataupun jasa mereka dapat membantu si calon pelanggan untuk mencapai Goals mereka.

Dan ini bisa diraih melalui Konten Inspirasi (dan Konten Edukasi).

Lalu seperti apa sih Konten-Konten Inspirasi?

Setiap target audience akan memiliki interest dan pain point yang berbeda-beda, dan ini akan mempengaruhi bagaimana kita harus membuat konten inspirasi seperti apa:

Huawei Konten Inspirasi Millenial
Huawei Konten Inspirasi Ibu-Ibu

Coba perhatikan kedua konten dari brand teknologi Huawei.

Keduanya mencoba menginspirasi 2 target market yang berbeda untuk salah satu produk tablet mereka.

Untuk audience Millenials, Huawei menampilkan bagaimana mereka akan memiliki kemudahan untuk bekerja secara mobile sambil menikmati hidup. Sesuatu yang sangat di dambakan oleh anak-anak muda jaman sekarang.

Namun, untuk target market Orang tua (Parents), mereka menyuguhi gambar dimana tablet Huawei bisa mengasah minat dan bakat anak-anak sejak dini. 

Yups, kamu bisa tebak, kan? 

Ini adalah sesuatu yang didambakan oleh kebanyakan orang tua atas anak-anak mereka.

2  Konten Edukasi

If people like you they will listen to you, but if they trust you, they will do business with you.

Setuju?

Let me tell you a story

Saya mengelola sebuah akun Instagram @LiburanBali dimana dari awal saya terus membagikan konten-konten yang menginspirasi orang untuk datang ke Bali.

Selama bertahun-tahun akun ini terus growing dengan baik secara jumlah follower organik dan engagement.

Tapi kog gak menghasilkan uang sama sekali yah?

Ternyata persis seperti quote diatas.

Memang benar audience saya menyukai akun @LiburanBali karena memberikan list destinasi di Bali yang bisa dikunjungi.

Tapi ya udah akun saya hanya sebatas referensi saja.

Kenapa Konten Edukasi performs di Instagram?

Ada beberapa hal yang saya ubah dari approach mengelola @LiburanBali saat itu:

  1. Caption setiap foto menceritakan tentang tempat wisata secara lengkap, mulai dari cara menuju kesana, apa yang bisa dilakukan di tempat itu, dll
  2. Membuat Microblog dengan menggunakan fitur Carousels dengan topik-topik yang lebih mengarah ke edukasi market dan menjawab pertanyaan yang sering muncul.

Apa yang terjadi?

Sebelum vs Sesudah Konten Edukasi

Jumlah share dan save dari setiap postingan meningkat. Para follower melihat postingan ini bukan sekedar menginspirasi tapi memberikan detail lengkap dari tempat wisata tersebut.

Tapi yang lebih keren-nya lagi…

Bookingan untuk trip service di Bali naik drastis.

Kog bisa yah?

Ternyata, dengan mengedukasi audience dan membuat konten yang menjawab pertanyaan yang sering ditanyakan (Frequently Asked Questions), saya dilihat sebagai ‘Expert’-nya Bali.

Dan ketika mereka melihat saya juga menyediakan service berlibur di Bali, mereka sudah punya kepercayaan terhadap Brand saya dan memilih LiburanBali.

Lalu seperti apa sih Konten-Konten Edukasi?

Konten Edukasi Membeli Rumah
Konten Edukasi Makeup

Coba deh perhatikan Instafeed kamu, saat ini banyak sekali Postingan yang menginspirasi dengan menggunakan konsep Microblogging Carousel.

Intinya sih postingan-postingan ini mengajarkan audience-nya practical mini lessons yang tujuannya sih sama.. Yaitu mewujudkan Life Goals.

3  Konten Hiburan

“Why so serious?”

Sepertinya kalimat khas Joker ini cocok banget buat menggambarkan kebanyakan akun-akun Instagram Bisnis di Indonesia.

Coba deh perhatikan, isi foto dan captionnya pasti kebanyakan lebih ke arah jualan yang menonjolkan kualitas dan harga dari produk dan jasa yang ditawarkan.

Trus kudu piye?

Contoh Konten Hiburan

Boleh kog sekali-kali kamu selingi beberapa postingan ataupun Instagram Stories dengan konten-konten yang tujuannya purely untuk menghibur audience-mu.

Bisa dengan permainan template, giveaway ataupun sekedar sharing pembahasan yang ringan.

Eh tapi inget tetep harus related sama niche kamu juga tapi yah.. Biar gak out of topic banget.

Caranya bagaimana?

Sadar gak sih, kalau belakangan ini Instagram nge-release banyak banget fitur-fitur baru.

Fitur-fitur yang direlease banyak yang sebenernya gak penting tapi seru juga kalau dicobain.

Fitur Instagram Stories

Mulai dari feature Filter ala Snapchat & TikTok, Polling, Ask Questions, Stickers GIFs dan masih banyak lagi.

Nah, coba deh cari ide-ide konten menghibur yang bisa dikombinasikan dengan fitur-fitur di atas. Dengan begini kamu bisa menonjolkan karakter dan value-value dari Bisnis-mu.

4  Konten Kekinian (Moment Marketing)

Ini adalah salah satu konten andalan saya untuk meningkatkan awareness dan engagement akun Instagram.

Caranya adalah mengaitkan Bisnismu dengan berita, event ataupun aktifitas yang lagi trending saat ini.

Pernah mendengar tentang Ice Bucket Challenge ataupun Mannequin Challenge?

Saya ingat waktu challenge itu baru mulai trending, ada beberapa Bisnis yang up-to-date banget membuat konten dengan konsep ini.

Contohnya, campaign Mannequin Challenge dari Star Wars fans untuk mempromosikan event mereka:

Hasilnya? 

Karena mereka first to share, hasilnya mereka mendapatkan awareness yang tinggi sekali.

Selain Challenges, Bisnis juga bisa mencari ide konten kekinian melalui berita-berita atau event yang sedang trending.

Jangan lupa ‘menunggangi’ Berita dan Event yang lagi trending.

Misalkan ditengah pandemik COVID-19 ini, Grab selalu menampilkan konten-konten yang menampilkan bagaimana mereka beradaptasi di era New Normal ini.

Grab Campaign selama New Normal COVID-19

Dengan begini, Grab mendapatkan simpati yang tinggi dari pelanggan ataupun orang yang belum pernah memakai Grab sama sekali. Grab akan terkesan sangat peduli terhadap kebersihan dan kesehatan pelanggan.

Dan tentunya, konten-konten ini akan di lebih shareable dan mungkin akan meningkatkan jumlah pengguna kedepannya.

PART 2

Bagaimana Mencari Ide Konten Instagram

Oke, saya rasa sampai sini kamu sudah tau yah konten seperti apa saja yang memiliki kemungkinan besar untuk perform bagus ataupun viral.

Namun tetap aja kamu bingung gimana cara come up with ideas untuk konten-konten seperti diatas.

Tenang… Ini dia cara-cara yang selalu saya gunakan untuk mencari ide konten Instagram.

Study Kasus (Case Study)
Untuk mempermudah saya memberikan gambaran jelas cara mencari ide konten, saya akan memberikan contoh-contoh dengan memposisikan diri sebagai pemilik akun Dog Food (penjual makanan anjing peliharaan).
CARA #1

Mulai dengan Listing Sub-Topik dari Bisnismu

Sadar gak sih, kadang kita terlalu fokus dengan topik utama (parent topic) sampai-sampai kita kurang meng-explore sub-topik dari produk ataupun jasa kita.

Padahal ini adalah salah langkah awal untuk mendapatkan banyak ide konten.

Jadi harusnya bagaimana?

Nah, saya menganjurkan kamu diawal sebelum mencari ide konten, cari dulu nih Sub-Topik dari barang atau jasa yang ingin kamu tawarkan.

Caranya bagaimana?

Ada 2 cara yang biasa saya gunakan untuk mencari tau sub-topik dari niche saya, yaitu:

1. Wikipedia

Sebagai situs informasi terbesar di dunia, Wikipedia adalah ‘kitab’ untuk aneka macam topik mulai dari A sampai Z.

Oleh karena itu, saya sangat sering menggunakannya sebagai langkah awal searching topik-topik yang bisa di explore. 

Terutama ketika saya masuk ke niche yang saya sendiri tidak memiliki pengetahuan mendalam.

Nah, bagaimana cara mendapatkan sub-topik produk atau jasa kamu?

Gampang.. Tinggal masukin keyword utama kamu di kolom “Search”.

Misalkan saya masukan keyword Dog Food:

Di bagian “Contents”, kamu akan menemukan beberapa ide sub-topik yang bisa kamu gunakan sebagai referensi untuk mencari ide konten nantinya.

Untuk Dog Food, saya melihat beberapa sub-topik menarik yang bisa di explore seperti:

  • Jenis-jenis makanan anjing,
  • Jenis-jenis nutrisi pada makanan anjing
  • Tipe-tipe diet untuk anjing
  • Dan lain-lain

Nantinya, sub-topik ini bisa kita gunakan sebagai kata kunci saat mencari ide konten dengan metode yang akan saya jelaskan selanjutnya di artikel ini.

2. Specialty E-Commerce dan Blogs

Selain Wikipedia, sebenarnya kamu juga bisa melirik website yang spesialisasi menjual barang ataupun jasa yang sama denganmu.

Specialty E-Commerce dan Blogs biasanya dibuat oleh orang-orang yang mengerti tentang Internet Marketing. Sebelum membuat website tersebut, mereka biasanya melakukan Keyword Analysis mendalam.

Oleh sebab itu, dengan melihat list kategori yang ada di website-website ini, kita bisa dengan mudah menemukan Sub-topik dan ide-ide konten yang menarik.

Seru kan, gak usah capek-capek research ide konten sendiri.

Hmm… tapi bagaimana cara menemukan Website seperti ini?

Jawabannya adalah Googling aja!

Balik ke contoh Dog Food yah…

Ketika saya masukan keyword “Dog Food”, salah satu organic keyword yang muncul adalah chewy.com yang merupakan website e-commerce luar negeri.

Dog-Food-Hasil-Search-di-Google

Ketika dibuka, kita bisa melihat aneka ragam dog food yang dijual oleh mereka. Dan disebelah kiri ada filter yang digunakan untuk menyortir makanan anjing sesuai dengan interest dan keperluan audiencenya.

Yang banyak orang tidak sadar, kategori-kategori ini bisa digunakan sebagai referensi ide topik untuk Instagram.

Sorting-Feature

Misalkan ketika saya scroll ke bawah, dan sampai di bagian Health Feature.

Wah ternyata bisa juga yah kita membuat konten yang membahas masalah kesehatan anjing peliharan dan menghubungkan ke jenis dog food seperti apa yang cocok. Ini saja bisa memunculkan lebih dari 20 konten sendiri

Footer-website

Berikutnya, kamu bisa cari Blog yang dimiliki oleh website ini.

Biasanya sih ada di Header atau Footer dari website.

Sesampai di Blog, kamu bisa melihat kembali Kategori yang dimiliki oleh blog tersebut.

Kategori-Websites

Dalam contoh ini, kamu bisa melihat bahwa mereka memiliki banyak konten yang berhubungan dengan Nutrisi (dengan sub-topik: Pet Diet Tips, Special Diets, Food & Treats dan Supplements).

Selain itu, ada beberapa kategori juga yang diluar Dog Food, seperti Health, Training, Behaviour dan lain-lain.

Apakah perlu juga kita melirik kategori yang diluar apa yang kita jual?

Kalau menurut saya sih perlu.

Dengan membuat konten yang sedikit di luar apa yang kita jual (tapi masih related), maka kita akan semakin dilihat sebagai expertise dalam niche ini.

CARA #2

Mencari Ide Konten dari Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Dari pengalaman saya mengelola Instagram @LiburanBali, saya sering banget mendapatkan inquiry untuk trip liburan ke Bali.

Nah, yang saya perhatikan selama 7 tahun terakhir, pertanyaan yang masuk melalui DM ataupun chat via Whatsapp hampir selalu sama.

Lalu saya berfikir, bagaimana cara agar tidak susah untuk menjawab pertanyaan dari orang-orang ke depannya.

Saya bereksperimen membuat postingan yang menjawab langsung pertanyaan yang masuk.

Ide Konten Pertanyaan

Gak disangka ternyata respondnya sangat baik. Jumlah save dan share yang dihasilkan sangat tinggi.

Saya pun menyimpulkan, konten Frequently Asked Questions seperti ini merupakan salah satu Konten Edukasi yang memiliki tujuan untuk mempermudah calon pelanggan untuk membuat keputusan untuk membeli atau tidak.

Okeh lalu bagaimana kamu bisa mencari Konten FAQ?

1. Direct Message Instagram, Email ataupun Whatsapp

Seperti saya ceritakan diatas, aplikasi komunikasi antara kamu dan pelanggan adalah salah satu platform terbaik untuk menemukan Pertanyaan yang Sering ditanyakan.

Coba browsing email, whatsapp dan instagram kamu 3 bulan terakhir dan list semua pertanyaan yang masuk.

Masing-masing pertanyaan bisa dijadikan konten evergreen alias konten yang akan selalu relevan selama bisnismu masih beroperasi.

Misalkan untuk akun Dog Food, pertanyaan yang sering masuk ke email mungkin seputar:

  • Apakah Dog Food X cocok untuk Anjing Z yah?
  • Berapa banyak takaran Dog Food untuk Anjing umur 6 bulan?
  • Mana yang lebih bagus Dog Food merk A atau Dog Food merk B yah?

Setelah membuat konten-konten FAQs, kamu bisa save link dari masing-masing konten. Jika ada yang menanyakan pertanyaan itu lagi, kamu bisa share konten tersebut.

2. Quora

Let me tell you salah satu platform favorit saya yang jarang orang tau: Quora.

Di Luar negeri Quora adalah salah satu website terbesar dimana orang banyak menanyakan pertanyaan sesuai dengan topik yang mereka inginkan.

Beberapa tahun belakangan, Quora sudah ada yang khusus Bahasa Indonesia.

Quora untuk Mencari Ide Konten Instagram

Namun, saat mencari ide konten, saya tetap menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia.

Cara menggunakannya cukup mudah, kamu tinggal memasukan keyword produk atau jasa-mu di Quora Search Bar.

Tadaaa.. Semua pertanyaan seputar keyword tersebut akan keluar.

Ide-Konten-dari-Pertanyaan-di-Quora

Pro Tips:

Setelah memasukan keyword utama, pilih filter by Topics untuk menampilkan beberapa pilihan Topik yang berhubungan dengan keyword utama. Setelah itu, kamu bisa pilih salah satu untuk melihat pertanyaan seputar topik tersebut.

Ide-Konten-dari-Topik-di-Quora

3. Google & Facebook Page Questions

Saya yakin kamu pasti punya Google Page dan Facebook Fans Page untuk usahamu.

Jika belum, ayo bikin!

Nah, kedua page tersebut memiliki fitur Ask Question yang diperuntukan bagi customer-mu bertanya tentang produk dan jasa yang kamu tawarkan.

Coba perhatikan apakah ada pertanyaan-pertanyaan yang berulang dan bisa diolah menjadi ide konten baru.

Mencari-Ide-Konten-dari-Google-Page

4. Wikihow

Beberapa tahun belakangan ini, ketika saya search beberapa pertanyaan di Google, sering banget muncul jawaban dari WikiHow.

Saking penasarannya, saya buka website utamanya..

Wow! Topik yang ditulis oleh WikiHow ini lengkap banget. Web ini seperti Wikipedia khusus untuk pertanyaan-pertanyaan.

Coba deh masukin keyword topik kamu, dijamin bakal keluar berbagai macam pertanyaan yang bagus untuk dijadikan ide konten Instagram.

Ini saya coba memasukan keyword “Dog Food” sebagai uji coba. Hampir semua artikel yang muncul bisa saya repurpose menjadi konten Instagram kan?

Tips tambahan:
Masukan juga keyword sub-topik yang kamu temukan di Cara 1 untuk mendapatkan ide konten lainnya.

5. Forum Reddit

Kalau ingat jaman dulu, saya adalah orang yang sering main di forum Kaskus. Disana saya bisa menemukan user-user yang memiliki interest beraneka macam.

Coba deh kamu jelajahi beberapa forum yang berhubungan dengan topik usahamu.

Caranya bagaimana?

Pertama, kamu bisa main ke forum terbesar di dunia: Reddit.

Sayangnya kebanyakan provider di Indonesia nge-block akses ke Reddit. Gunakan VPN untuk bisa mengakses forum ini.

Yang keren di Reddit adalah kamu bisa search sub-forum sesuai dengan topik yang kamu inginkan.

Contoh nih, saya search Dog Food di fitur Search Reddit:

Boom! 

Keluar semua subreddit (istilah subforum di reddit) yang berhubungan dengan kata kunci ini, seperti: r/DogFood, r/Dogs, r/rawpetfood, dan seterusnya.

Setelah masuk ke salah satu subreddit, kamu bisa sorting topik pembahasan berdasarkan yang lagi Hot (hangat di perbincangkan), New dan Top.

Mencari-Ide-Konten-dari-Reddit

Perhatikan Threads yang saya tandai dengan panah kuning. Pertanyaan ataupun pernyataan di Threads tersebut bisa dijadikan referensi untuk membuat konten Instagram kan?

CARA #3

Mencari Keyword yang Mahal

Mau tak gak cara mencari ide konten yang pasti menarik untuk target audience mu?

Jawabannya adalah dengan mengetahui kata kunci pencarian (keyword) yang ‘mahal’ di Google.

Mahal dari segi apa?

Dari segi Pay Per Click (PPC) GoogleAds rate.

Semakin tinggi rate harga PPC dari sebuah keyword, artinya ada banyak Internet Marketer yang memperebutkan posisi teratas di Google untuk kata kunci tersebut.

Biasanya keyword-keyword ini memiliki Buying Intent (Niat Membeli) yang tinggi dari pencarinya.

Sehingga pemasang iklan rela mengeluarkan uang lebih dengan harapan hasil search bisa berubah menjadi transaksi.

Okeh, berikut ini ada 2 cara yang biasa saya gunakan:

1. Google Keyword Planner

Buat kamu yang pernah masang iklan di Google pasti gak asing yah dengan tools gratisan yang satu ini?

Ini disediakan oleh Google untuk mempermudah Pemasang Iklan mencari tau Search Volume (Jumlah Pencarian) per bulan untuk kata kunci tertentu.

Misalkan kita search “Dog Food”

Maka Google Keyword Planner akan menampilkan list keyword yang berhubungan dengan Dog Food. Gak ketinggalan estimasi jumlah Search Volume per bulannya.

Namun, untuk skenario “Dog Food” ini memang kebanyakan menampilkan brand-brand makanan anjing saja.

Kalau saya melihat yang seperti ini nih, saya akan membuat konten-konten yang membandingkan dog food Brand A vs Brand B.

Misalkan judul kontennya bisa seperti ini:

Contoh Ide Konten

French Bulldog: Cocokan Blue Buffalo atau Royal Canin yah?

Sekali lagi, saya menegaskan kita harus membuat konten dimana kita akan dilihat sebagai experti dalam bidang ini. 

Nah, kalau kamu memiliki anjing French Bulldog dan membaca judul konten Instagram di atas. 

Kira-kira kamu akan melihat saya sebagai expert gak sih? 

Minimal kamu lebih percaya lah ya sama saya dibandingkan jika saya sekedar posting foto salah satu merek di atas?

2. Keyword Everywhere

Nah, ini dia tools keren buat nyari kata kunci dan ide konten favorit saya.

Bahkan lebih mudah digunakan sih menurut saya dibandingkan Google Keyword Planner.

Tools ini berupa Browser Extension yang cukup di install sekali dan bakal mempercanggih hasil search Google kamu.

Coba lihat nih yah,

Keyword-Everywhere-Ide-Konten

Ketika kita search Dog Food di Google Search (dengan Keyword Everywhere sudah di aktifkan), kamu akan menemukan kolom “People Also Search For”.

Kolom ini menampilkan banyak sekali Suggested Keyword yang bisa kita gunakan sebagai ide konten Instagram.

Bahkan, jika kamu membayar (murah banget kok), kamu bisa menampilkan Volume Search dan harga CPC dari setiap keyword.

Simple dan cepat kan?!

CARA #4

Menemukan Keyword yang Sering Dicari Orang

Seperti sudah saya jelaskan diatas,

Untuk meyakinkan calon pelanggan mau membeli, kamu harus membuat mereka melihatmu sebagai Expert dibidang ini.

Salah satu caranya adalah dengan mengedukasi calon pelanggan dengan membuat konten-konten yang menjawab berbagai pertanyaan yang mereka miliki saat ini.

Trus bagaimana nyari konten seperti ini?

Coba kita lihat kembali ke diri kita yah. Jika kita memiliki pertanyaan, mudahnya biasa kita pasti Googling kan?

Nah, bagaimana caranya supaya kita menemukan keyword yang sering diketik di Google?

Ada 3 cara yang rutin saya gunakan saat melakukan keyword research dan mencari ide konten Instagram:

1. Google Autocomplete

Sadar gak sih kamu ketika lagi ngetik di kolom pencarian, Google secara otomatis ‘menebak’ apa yang kita ingin cari?

Mereka akan menampilkan beberapa pilihan long tail keyword (keyword panjang) yang mungkin akan menarik buat kamu.

Kali ini saya mau bagikan rahasia menggunakan fitur ini untuk mencari keyword.

Siap-siap..

Kamu cukup mengetikkan alphabet a sampai z secara bergantian setelah parent topic-mu.

Seperti ini misalnya:

Ketika kamu memasukan keyword “Dog Food a”

Google Autocomplete

Google secara cekatan langsung menampilkan list pencarian seperti ini:

Wah dari sini saya menemukan topik “Dog Food Allergies”, ini bisa menjadi ide banyak sekali konten kedepan.

Lalu kamu bisa lanjut mengganti dengan pencarian “Dog Food b”, “Dog Food c” dan seterusnya.

2. Kolom “People Also Asked”

Untuk memperdalam ide konten yang kamu temukan dari cara diatas, kamu bisa melihat hasil Search Result dari keyword tadi.

Misalkan hasil pencarian Dog Food Allergies:

Ketika kamu scroll down hasil pencarian, kamu akan melihat kolom “People Also Asked”.

Google People Also Asked

Ini adalah kolom untuk pertanyaan yang sering ditanyakan di Google.

Dari sini kamu bisa menemukan paling tidak 4 – 10 pertanyaan yang bisa diubah menjadi konten Instagram kan?

Coba deh bayangkan ketika calon pelanggan-mu melihat konten Instagram yang menjawab pertanyaan-pertanyaan ini di Feed Instagram-mu.

Saya bisa pastikan paling engga 80% akan memilih kamu dibandingkan kompetitor karena mereka melihat kamu sebagai bisnis yang expert di bidang Dog Food.

3. Google Suggestion

Google is a masterpiece tools for content ideas!

Coba deh, kamu lanjut scrolling hasil pencarianmu barusan. Masih di hasil pencarian “Dog Food Allergies”.

Scroll terus sampai di paling bawah.

Kamu akan menemukan satu lagi section yaitu Search Related to…

Ini adalah pencarian yang sering ditanyakan dan biasanya lebih spesifik dibandingkan parent topic.

Beberapa dari keyword ini pun bisa kamu gunakan sebagai ide-ide konten Instagram.

CARA #5

‘Curi’ Konten Viral Kompetitor

Dari pengalaman saya di Instagram selama 7 tahun,

Salah satu cara memastikan konten Instagram kita perform bagus ataupun viral adalah dengan ‘mencontek’ konten-konten viral dari kompetitor kita.

Eits, sebelum dihujat.. 

Mencontek disini hanya sebatas ide topik yah. Bukan isi secara plek-plekan.

Ingat prinsip ATM yah. Amati, Tiru dan Modifikasi.

  • Amati topik seperti apa yang perform. 
  • Tiru cara dan beberapa poin yang dibawakan. 
  • Modifikasi gambar dan cara penulisan sesuai dengan gaya dan pencitraan Brand-mu.

Oke, sebelum lanjut cara lainnya, saya akan menunjukan bagaimana kamu bisa mencari konten-konten viral dari kompetitor untuk di jadi ‘sumber’ ATM.

Pernah gak sih kamu scrolling terus menerus di Instagram Profile kompetitor-mu untuk ngeliat konten mereka yang terbukti perform?

Saat awal mengelola akun @LiburanBali, saya bahkan menghabiskan 2-3 jam sehari untuk browsing foto-foto bagus dari para kompetitor, influencer maupun hashtag tertentu.

Gak lama saya burn out dan jadi males bikin nyari ide konten.

Sampai akhirnya saya nemu tools canggih buatan anak negeri sendiri yaitu Virol.

VIROL ANALYTICS UNTUK mencari ide konten

Dengan Virol, kamu bisa menarik data seluruh postingan kompetitor-mu.

Dan yang kerennya lagi, kamu bisa menyortir berdasarkan seberapa tinggi engagement yang didapat oleh setiap postingan yang ada.

Fitur-Sortir-di-Virol

Ini sangat mempermudah saya saat mencari ide konten Instagram.

Apalagi kamu juga bisa mendapatkan rekomendasi user-user yang memiliki authority dan influence dengan sekedar mengetikkan keyword yang diinginkan.

Dan rekomendasi hashtag dan lokasi juga bisa.

Dari yang biasanya saya perlu 2-3 jam per hari untuk mencari sebuah konten. Sekarang saya dengan mudah menemukan ide konten untuk 30 hari dalam waktu kurang dari 1 jam.

CARA #6

Mencari Konten yang Happening / Viral

Saya ini adalah salah satu penggemar konten-konten dari akun Instagram @GrabID.

Alasannya, mereka sangat pintar mengaplikasikan Moment Marketing di konten Instagram mereka.

Mulai dari konten-konten selama Pandemik Covid-19 yang menampilkan effort mereka dalam memberikan service yang bersih dan ala-ala new normal.

Sampai memanfaatkan launching film yang lagi trend di Indonesia dengan membuat parodi yang berhubungan dengan Brand Grab sendiri.

Aquaman-Grab

Hasilnya apa?

Konten-konten yang ‘riding the wave’ hal yang sedang trend dan viral, biasanya lebih tinggi kemungkinannya untuk menghasilkan engagement dan share yang besar.

Jadi kebayang yah, membuat konten berdasarkan topik yang lagi trending bisa membuahkan hasil yang tinggi.

Eh, tapi gimana cara nyari topik-topik yang lagi hangat diperbincangkan saat ini?

1. Google Trend

Sebagai platform pencarian terbesar, Google memiliki satu tools dimana marketer seperti saya dapat mencari tau topik apa yang lagi ‘HOT’ di niche saya.

Google-Trend-Ide-Konten

Cukup memasukan keyword dari Parent Topic yang kita mau, dan Google Trends akan menampilkan beberapa topik yang paling sering dicari.

Dan kerennya, kamu bisa menyortir berdasarkan time frame yang kamu inginkan. Mulai dari topik yang trending dari 5 tahun terakhir sampai 1 jam terakhir. Wow!

Nah, supaya lebih up to date, kamu juga bisa loh daftar (subscribe) notifikasi untuk keyword yang kamu inginkan.

Jadi setiap kali ada topik yang mendadak trending, kamu bakal dikirimkan email sama Google.

Alhasil, kamu bisa secepatnya membuat konten yang berhubungan dengan topik yang lagi naik tersebut.

Sebagai contoh:

Ketika saya memasukan keyword “Dog Food” pada mesin pencarian Google Trends, saya menemukan beberapa topik seperti dibawah ini.

Kita bisa menyortir juga berdasarkan negara mana yang ingin kita target. Karena tentu setiap negara memiliki pembahasan yang berbeda-beda untuk parent topic yang sama.

Google Trend

Disini saya mendapatkan 2 topik yang cukup menarik yaitu “Grain Free Dog Food Heart Disease” dan “Blue Buffalo Lawsuit

Dari sini saya bisa brainstorm ide konten untuk Instagram, misalkan:

  • Apa benar makanan bebas Gandum menyebabkan penyakit jantung pada Anjing?
  • Belajar dari Kasus Blue Buffalo, Bagaimana Menentukan Dog Food yang tepat untuk Anjing Peliharaan-mu?
CARA #7

Mencari Ide dari Testimonial Pelanggan

Coba kamu ingat kembali terakhir kali membeli sesuatu online.

Apa yang kamu lakukan sebelum akhirnya memutuskan kalau “oke gue beli!”

Kalau saya sih biasanya baca review dan testimoni dari orang-orang yang sudah lebih dulu membeli barang atau jasa tersebut.

Dari review, biasanya saya bisa menyimpulkan apakah produk atau jasa ini benar-benar apa yang saya perlukan untuk ‘masalah’ saya saat ini.

Nah, dengan memanfaatkan apa yang pelanggan kita pernah tulis ataupun bagikan di sosial media, kita sebenarnya bisa menggunakannya sebagai ide konten Instagram juga loh.

Bagaimana caranya?

1. Mencari Ide Konten Storytelling dari Instagram Tagged Photos

Saya yakin kamu pasti jaraaanngg banget memperhatikan fitur yang satu ini di Instagram.

Melalui fitur Tagged Photos, kamu sebenarnya bisa melihat foto-foto yang dibagikan oleh existing customer-mu.

Tagged-Photo-Example

Mereka biasanya membagikan foto-foto yang menceritakan pengalaman mereka saat menggunakan produk ataupun jasa yang kamu tawarkan.Lalu apa yang harus kamu lakukan dengan foto-foto ini?

Saran saya, coba pelajari foto tersebut dan amati apakah ada cerita dibalik foto itu yang bisa kamu gunakan untuk membuat konten.

Cerita yang menampilkan bagaimana mereka ‘tertolong’ karena menggunakan barang atau jasa-mu.

Tertolong disini bisa:

  • Membuat masalah yang mereka miliki terselesaikan (solve a problem)
  • Membuat sesuatu lebih mudah dikerjakan (lebih efisien)
  • Membuat kualitas hidup mereka lebih tinggi (happy)

Sebagai contoh kasus

Saat saya melihat beberapa Tagged Photo dari Pedigree US (salah satu brand pet food), saya melihat salah satu photo berikut ini:

Dari sini saya menyimpulkan bahwa Breakfast time bersama anjing kesayangan sebenarnya bisa menjadi salah satu Quality time bagi para dog lovers.

Ini bisa saya gunakan sebagai salah satu konsep photoshoot saya ketika akan mengambil foto produk kedepannya.

Daripada sekedar foto produk dog food di mangkok, akan lebih menarik jika foto yang saya ambil menampilkan seseorang yang sedang menikmati sarapannya bersama anjing kesayangannya (yang juga sedang sarapan produk saya).

2. Review dari Online Platform (Facebook, Google, Marketplace, dan sejenisnya)

Saya selalu bilang kepada client,

Konten bagus (positive review) ataupun konten keluhan (negative review/complaint), sebenarnya bisa loh diubah menjadi konten yang ‘perform’.

Justru konten-konten seperti ini bisa lebih mudah meyakinkan calon pembeli untuk mengambil keputusan.

Kog bisa?’

Melalui review, kita dengan mudah menemukan:

  • Pertimbangan pelanggan sebelum membeli
  • Hal positif yang disukai oleh pelanggan
  • Dan yang terpenting hal-hal yang tidak sesuai dengan ekspektasi mereka

Selanjutnya, melalui positive review kamu bisa mendapat ide konten yang semakin membuat calon pembeli percaya produk atau jasamu akan mampu menolong mereka.

Sedangkan melalui negative review, kamu bisa membuat konten-konten yang dapat meyakinkan calon pembeli untuk tetap mempertimbangkan atau malah meyakinkan mereka untuk tetap membeli.

Contoh:

Contoh Testimonial-Client-Dog-food

Setelah membaca ini, pasti kamu langsung ‘illfeel’ untuk membeli produk dog food ini kan?

Tapi bagaimana kalau kita sebagai pemilik Brand membuat konten yang menggunakan ini sebagai studi kasus (case study) dan ditopang juga dengan pendapat dari Industry expert, misalkan Dokter hewan.

Mungkin konten yang dibuat bisa seputar alergi makanan anjing yang membahas ada beberapa kandungan dalam dog food yang tidak cocok pada anjing tertentu.

Kamu bahkan bisa merekomendasikan produk-mu yang lain yang lebih cocok untuk anjing tersebut.

Dengan membuat konten seperti ini, calon pembeli merasa aman dan yakin bahwa yang salah bukan pada produk. Sama seperti manusia, hewan pun ada yang memiliki alergi tertentu

PART 3

Kesalahan Umum Saat Mencari Ide Konten

Eits tunggu dulu,

Saya tau kamu pasti uda gak sabar mencari ide konten setelah saya jabarkan cara-cara diatas…

Tapi tunggu dulu, karena 80% dari yang sudah tau trik-trik di atas juga biasanya tetap gagal dalam membuat konten Instagram yang konsisten menghasilkan engagement yang baik.

Apa aja penyebabnya? Yuks langsung kita bahas..

KESALAHAN #1

Tidak Melakukan Batching Ide

Awal-awal mengelola Instagram @LiburanBali, saya bekerja sendiri.

Mulai dari nyari konten, nulis caption, balas komentar dan pertanyaan yang masuk, sampai membangun komunitas.

Untungnya dulu masih belum ada terlalu banyak fitur seperti Story, Live dan lain-lainnya.

Salahnya, saya melakukan semua aktivitas itu setiap hari untuk konten yang akan di publish saat hari itu juga.

Alhasil, setelah menjalani rutinitas seperti itu selama 1 tahun penuh, saya pun burnout dan tidak menyentuh Instagram selama beberapa bulan berikutnya.

Ketika kembali, saya melakukan hal yang sama… tapi…

Engagement saya drop 90%!

Belajar dari pengalaman ini, ada 3 hal yang saya pelajari:

  1. Algoritma Instagram akan penalize akun kita jika tidak konsisten dan vakum dalam waktu lama
  2. Untuk bisa konsisten membuat konten, kita perlu sistem yang baik mulai dari mencari sampai membuat konten
  3. Sistem yang baik untuk mencari dan membuat konten adalah dengan Batching.

Hmmm.. apa itu Batching?

Begini,

Intinya untuk mempermudah kita mengelola Instagram, kita perlu breakdown kegiatan apa saja yang kita harus lakukan.

Selanjutnya, berikan masing-masing aktivitas itu jumlah waktu setiap minggu atau bulannya.

Misalkan, saya mengalokasikan 4 hari x 8 jam sebulan untuk mencari ide konten (Content Creation).

Schedule Slots

Nah, slot waktu ini lebih baik dimasukan per hari sehingga kita bisa fokus mendedikasikan setiap harinya untuk aktivitas tertentu.

Jika kamu lihat diagram diatas, saya mendedikasikan hari:

• Senin: Mencari Ide Konten untuk keperluan 1 Minggu
• Selasa & Rabu: Membuat Konten untuk kebutuhan 1 Minggu
• Kamis: Administrasi Kantor dan Aktivitas Sales
• Jumat: Scheduling dan Merencanakan Story
• Sabtu: Pengembangan Ilmu Pengetahuan (Skill Investment)

KESALAHAN #2

Tidak Mempelajari Interest dari Target Market

Hampir 90% dari akun yang ada di Instagram tidak memiliki target market yang jelas.

Ya mereka sih kurang lebih tau yah siapa calon pelanggan mereka.

Namun, mereka tidak mempelajari target market mereka secara detail.

Apa yang biasa saya lakukan adalah membuat Target Market Persona untuk setiap akun yang saya pegang.

Apa itu Target Market Persona?

Ini adalah analisa super detail yang membahas secara lengkap ‘wujud’ dan kebiasaan dari salah satu pelanggan.

Mulai dari yang dasar seperti usia dan status. Sampai membahas interest, pain point, behaviour sehari-hari, purchase behaviour dan masih banyak lagi.

Buat apa harus sampai membahas sedalam itu?

Dengan begini, kamu dapat membuat konten yang benar-benar deep (mendalam).

Coba lihat kedua konten berikut ini:

Post #1

Ide-Konten-Instagram-Postingan

Post #2

Kira-kira, jika keduanya dipublish bersamaan, yang mana akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk dibaca dan meyakinkan si Sarah untuk membeli produk tersebut?

Saya yakin yang kedua pasti perform lebih bagus dibanding yang pertama.

Untuk bisa mendapatkan ide konten yang mendalam seperti ini, kamu perlu membuat Target Market Persona terlebih dahulu.

KESALAHAN #3

Mencuri Konten Kompetitor / Orang Lain

Pernah gak sudah susah-susah research ide konten, meluangkan waktu berjam-jam bikin konten dan saat di publish…

Boom! Viral!

Seneng kan yah rasanya..

Eh tiba-tiba besoknya, kamu melihat konten yang kamu buat di publish oleh akun lain!

Tanpa credit ataupun nge-tag akun kamu.

Dan parahnya lagi, akun itu dapat engagement yang tinggi dan dipuji-puji followernya karena membuat konten yang sangat bagus.

Wah, keselnya sampe ke ubun-ubun tuh! Saya pernah mengalaminya!

Saya yakin kamu-pun akan merasakan hal yang sama.

Oleh karena itu, akan sangat lebih bijaksana jika kita menemukan konten yang bagus dari orang lain.. Kita gak asal jiplak.

Langkah yang benar adalah mengirimkan Direct Message (DM) kepada orang itu dan minta ijin menggunakan foto mereka dengan credit ke akun mereka.

Atau jika kontennya berupa Microblog Carousel, kamu bisa membuat konten yang serupa dengan ditambahi poin-poin pendukung yang orisinil dari sudut pandangmu.

Dan jangan lupa mention akun asli yang ‘menginspirasi’ postinganmu itu.

Jika tujuanmu di Instagram adalah membangun komunitas di sekitar target market-mu, maka ini akan meningkatkan kesempatan untuk kolaborasi dengan figur-figur yang berdampak (influencer).

Selain itu, Algoritma Instagram-pun akan lebih cepat mengkategorikan akunmu di niche yang sesuai.

Konklusi

Saya harap guide ini bisa ‘meringankan’ beban saat harus mencari Ide Konten Instagram.

Sekarang, saya ingin tau cara mana yang akan kamu gunakan untuk mencari ide konten?

Apa kamu akan mulai menyaring pertanyaan yang sering ditanyakan oleh follower?

Atau kamu mau mulai dengan menggunakan Google untuk mencari ide konten?

Ayo komen di kolom komentar dibawah ini yah!