5 Terobosan yang Wajib Dilakukan BPR Lestari di Tahun 2020

BPR Lestari Diskon & Mobile Application

5 Terobosan Wajib yang Harus Dilakukan BPR Lestari di Tahun 2020

Ditulis oleh Indra R. Pangestu

“Pak, apa sudah sempat nyoba Install Lestari Mobile-nya yah?”

“Ayo dong Pak di Install biar bisa pakai Lestari Diskon-nya”

Kurang lebih begitulah permintaan Account Manager BPR Lestari yang menghubungi saya via telepon (untuk kali kedua).

“Oke nanti saya coba yah..” jawab saya singkat.

Namun jujur, setelah saya menutup telpon saya lupa untuk mengakses aplikasi Lestari Mobile.

Masa Jaya BPR Lestari

Sebelum membahas lebih lanjut, saya ingin memberikan sedikit gambaran tentang BPR Lestari.

Sebagai salah satu nasabah Lestari, saya selalu merasa BPR Lestari ini keren… Bank yang punya inovasi dan berani tampil beda.

Kantor-kantornya mewah dengan interior dan pelayanan hospitality yang luar biasa. Dimana lagi bisa nemuin Bank di Bali yang ada mesin Espressonya (waktu itu).

Selain itu mereka juga memiliki program-program yang sangat menarik, mulai dari mengaktivasi komunitas ibu-ibu dengan Lestari Ladies… hingga pelayanan premium seperti Airport Transfer menggunakan Alphard untuk Customer Premier.

BPR Lestari memberikan Kartu khusus bagi para customer sebagai reward setelah menabung deposito dengan jumlah tertentu.

Dengan menunjukan ‘Kartu Sakti’ ini, anda bisa mendapatkan diskon FANTASTIS (sampai dengan 40%) di vendor yang sudah bekerja sama dengan Lestari.

Kartu ini seolah memberikan status Exclusive bagi setiap nasabah yang mendapatkannya.

Lalu Bagaimana Image BPR Lestari di Tahun 2020?

Kini di awal 2020, banyak BPR bertransformasi dengan tampilan keren dan pelayanan ala hospitality seperti BPR Lestari beberapa tahun lalu.

Lestari Mobile

BPR Lestari pun melakukan inovasi dengan meluncurkan Lestari Mobile. Kami rasa program ini merupakan langkah awal strategi jangka panjang BPR Lestari untuk bertransformasi menjadi Bank yang digunakan masyarakat Bali untuk transaksi sehari-hari.

Entah terinspirasi dari Mobile Payment yang sedang marak (GoPay, OVO, Dana, dan lainnya), kemungkinan besar Lestari Mobile transformasi menjadi Digital Walet di masa depan. Apalagi QRIS sudah mulai di implementasikan oleh pemerintah.

Strategi ini sepertinya diambil untuk mendapatkan pendanaan yang lebih murah, karena biaya bunga tabungan deposito yang kini diandalkan sebagai sumber pendanaan saat ini biayanya cukup tinggi.

Untuk membuat Lestari Mobile menarik, mereka sibuk berkutat mengembangkan Lestari Diskon. Menambah jumlah partner vendor sebanyak-banyaknya.

Namun, Saya melihat BPR Lestari terjebak dengan programnya sendiri, karena kata diskon itu sudah melekat sedemikian eratnya. Tanpa diskon, BPR Lestari bukan hal yang menarik lagi.

Sekarang sang Kartu Sakti sudah kehilangan power-nya tanpa menginstall Lestari Mobile

Sedangkan tidak semua pemegang kartu melek teknologi secanggih Lestari Mobile & Diskon.

Tentu ini merupakan tantangan tersendiri bagi layanan diskon Lestari, terutaa untuk mengedukasi sebagian customer yang merasa ‘ribet’ dengan Terms and Conditions yang harus dilakukan untuk menikmati diskon.

Lalu bagaimana BPR Lestari perlu menyingkapi masalah ini dan tetap mampu mengembangkan Lestari Mobile dan Lestari Diskon?

Berikut ini beberapa ide yang saya dan tim Kontento dapatkan:

1

Kembali Membuat Lestari Diskon Jadi Pusat Perbincangan Member

Aplikasi BPR Lestari Diskon saat ini sudah bisa dibilang canggih dan sangat nyaman untuk digunakan. Fitur-fitur basic sudah terpenuhi.

Namun sayangnya, aplikasi ini terkesan masih berfungsi sebagai aplikasi Web 1.0 dimana user hanya bisa ‘read only’ alias membaca informasi saja. Tidak ada banyak interaksi yang bisa dilakukan oleh user.

Bahkan belum ada fitur Review Merchant apalagi share hasil review ke social media yang dimiliki oleh user.

Coba kita ukur sebentar, seberapa sering sih user membuka aplikasi Lestari? Mungkin dalam 1 minggu belum tentu ingat untuk membuka.

Tapi seberapa sering user membuka Instagram, Whatsapp atau Facebook? Yups.. jawabannya bervariasi namun lebih dari 1x dalam sehari.

Chatting-Review Feature di BPR Lestari Diskon

Dengan adanya conversation dan share di multi channel platform, tentunya akan meningkatkan Brand reminder BPR Lestari di user mereka. Sehingga lambat laun, para user akan mendapat efek FOMO dan lebih sering membuka aplikasi untuk mencari informasi seputar diskon yang ada

Intinya, saat ini masih sangat kurang keterlibatan aktif member dalam menciptakan conversation mengenai Lestari Diskon. 

Sehingga tidak ada program Inbound Marketing yang kuat bagi existing dan potential user untuk mencari tahu lebih banyak informasi yang ada di aplikasi tersebut.

#KontenToTry:
Bagaimana Menciptakan Conversation seputar Lestari Diskon?

Salah satu ide kami adalah Program Secret Merchant.

Merchant favorit atau yang mungkin akan menarik bagi banyak orang, tidak perlu ditampilkan di dalam Aplikasi. Informasi cukup ditampilkan melalui platform tertentu.

Secret Merchant of the Month BPR Lestari Diskon

Contohnya, Broadcast via Whatsapp ke 20% Pengguna dengan poin Review terbanyak atau paling sering menggunakan Aplikasi.

Konten yang sudah native di sebuah platform, pesan whatsapp misalnya, akan jauh lebih mudah di share di platform tersebut. Tantangannya adalah bagaimana membuat konten yang bisa beredar di group Whatsapp Group arisan, keluarga, alumni sekolah dan lainnya.

Jangan salah… Whatsapp Group kini menjadi media pemasaran paling efektif.

Artikel HBR Februari 2020, Anti-social Social Media, menyebut perilaku ini sebagai Campfire Marketing yang diprediksi akan menjadi trend marketing di masa depan.

BPR Lestari perlu mulai melakukan program terkait hal ini, terutama untuk pertumbuhan Lestari Diskon dan Lestari Mobile.

2

Less is more. Curate.

Saya sebenarnya cukup kagum BPR Lestari bisa memiliki banyak sekali merchant di database mereka.

Tapi menurut saya Lestari Diskon perlu memiliki program Kurasi Merchant yang bagus, bukan sekedar sorting berdasarkan besaran diskon saja.

Tampilan Lestari Diskon User Interface

Sehari-hari kita sudah dijejali berbagai macam informasi, melihat aplikasi Lestari yang lebih mirip katalog Restoran di Bali dengan banyaknya merchant yang terdaftar, membuat saya malah pusing dan tidak selera (maaf ya team Lestari).

Jujur, saya (dan kebanyakan member Lestari Diskon) hanya fokus ingin tau siapa Merchant of the Month yang berani memberikan diskon 40%.

Diskon menjadi hal yang “normal” apalagi hampir semua tempat di Denpasar merupakan Merchant Lestari. Saya tidak perlu lagi membuka Aplikasi secara rutin. Cukup install dan kalau memang Merchant Lestari, ya saya pakai.

#KontenToTry:
Bagaimana Membuat Lestari Diskon Lebih Menarik?

Fitur Curation harus menjadi fokus utama dari aplikasi Lestari Diskon. Fitur ini mengelompokan beberapa bisnis dengan atribut yang sama dan di endorse dengan menggunakan influencers atau tokoh yang memang memiliki pengaruh yang kuat di segmen market itu.

Curation di BPR Lestari Diskon Mobile

Misalkan 10 Cafe Cantik untuk Foto Instagramable versi Chelsea Islan, 10 Resto Keluarga Favorit Alex Chandra.

Kurasi yang baik bisa juga digunakan untuk mensupport business dari kreditur Lestari.

Diskon sebaiknya tidak menjadi value utama Lestari. Karena yang memberikan diskon bukan hanya Lestari saja. Ada OVO, GoPay, Dana dan entah apa lagi yang akan muncul nantinya.

Lestari sebagai jawara Lokal, harus menunjukkan kelebihan insight lokal nya, salah satunya ya dengan kurasi itu. Pengetahuan yang mungkin diabaikan oleh para pemain Nasional.

3

Gamification Dengan Benar

Sistem point merupakan bentuk gamification paling umum dan sering digunakan.

Namun menurut saya, gamification technique yang sudah dijalankan kurang tepat jika tujuan utama dari Lestari adalah mendorong user untuk lebih aktif menggunakan aplikasi Lestari Diskon.

Loh emang apa yang salah?

Point Reward di Lestari Diskon

Gamification yang sekarang dilakukan hanyalah seputar mengumpulkan poin dari transaksi untuk nantinya ditukarkan dengan voucher tambahan atau diskon tertentu.

Jujur saja menurut saya, ketika orang sudah terbiasa mendapatkan diskon sebesar 20-40% setiap transaksi, dan harus mengumpulkan poin banyak untuk menukarkannya dengan freebies (yang kadang nilainya tidak seberapa dibandingkan diskon yang selama ini didapat), maka tidak akan memotivasi user untuk terus mengumpulkan poin.

Akhirnya aplikasi hanya digunakan untuk pas lagi kebetulan makan di merchant yang ternyata juga sudah gabung Lestari.

#KontenToTry:
Lalu Gamification Seperti Apa yang Harus Dilakukan untuk Memotivasi User?

Sesuai dengan buku yang ditulis oleh Rajat Paharia (Loyalty 3.0), human motivation dibagi menjadi 5: Autonomy, Mastery, Purpose, Progress dan Social Interaction.

Khusus untuk Gamification Lestari Diskon, saya rasa Progress dan Social Interaction sangat berperan penting.

Illustrasi Progress Leveling di BPR Lestari Diskon

Progress adalah konsep yang bisa diciptakan dengan membuat target-target kecil atau misi yang seru. Sehingga member memiliki target jangka pendek yang ingin dicapai di platform tersebut.

Contoh paling sering kita lihat adalah di Review site seperti Tripadvisor ataupun Google Review dimana user diberikan misi seperti jumlah review, photo upload ataupun action lain yang si aplikasi ingin usernya aktif. Sebagai insentif, user diberikan badge atau reputasi sesuai target yang diselesaikan.

Google Review Badges

User dengan reputasi tertentu berhak ‘unlock’ diskon rahasia ataupun mendapatkan free perks setiap datang ke Merchant tertentu. Sedangkan Badges bisa dishare ke social media si user sebagai ‘Pencapaian’ yang dikerjakan.

Selain itu kita juga bisa menerapkan konsep Social Interaction, dimana gamification bisa membuat user mengajak teman-temannya baik sesama member atau yang belum join untuk ikut serta ‘bermain’.

Tebak Harga Unik di LINE Apps

Contohnya, seperti yang LINE pernah lakukan dengan melakukan lelang harga unik terendah. Sederhana, tapi bisa menarik partisipasi banyak orang.

Permainan ini bisa diaplikasikan ke ekosistem Lestari Diskon. Misalkan setiap hari di Aplikasi ada quiz menebak Bill. Gambar makanan bisa diposting dan user disuruh menebak harga. Tebakan terdekat mendapatkan Poin Lestari sebesar 1.000 poin.

Seusai submit tebakan, user bisa sharing ke Social Media untuk mendapatkan Kesempatan Extra menebak.

Melalui Gamification seperti diatas dan direfresh (ubah-ubah) setiap bulannya, maka akan membangun habit user untuk terus membuka aplikasi. 

Dan tentu juga beberapa orang (relasi/teman/keluarga) yang sering melihat si user sharing mengenai Lestari Diskon, ujung-ujungnya akan mencari tahu lebih jauh tentang program ini

4

Be Experimental: Explore Target Market Baru

Oke kita sudah banyak berbicara tentang Lestari Diskon, bagaimana dengan Lestari Mobile? Development Apps ini investasi yang cukup mahal loh..

Menurut saya, khusus untuk Lestari Mobile, BPR Lestari bukan hanya harus melakukan implementasi ke Existing Customer yang umumnya adalah Boss-boss dan Generasi Baby Boomer saja. Namun harus mulai menargetkan Market Baru.

Market yang benar-benar belum digarap oleh BPR Lestari. Yaitu Market Millenials, khususnya generasi Millenial Gen Z yang baru memasuki dunia kerja.

Mungkin market ini tidak dilirik oleh Lestari, karena selain dompetnya tipis, generasi ini juga terkenal boros. Mungkin bisa dibilang generasi pasrah, karena harga properti atau hal-hal yang diidamkan generasi sebelumnya, jauh dari angka penghasilan yang diterima saat ini.

Namun generasi ini tetap dibutuhkan untuk BPR Lestari untuk tetap menjadi brand Bank yang ‘sexy’ ataupun kekinian.

Apalagi generasi ini yang akan menjadi penggerak utama dunia kerja dalam beberapa tahun ke depan, bersama generasi Millenial Y yang kini sudah banyak duduk di managerial level.

#KontenToTry:
Bagaimana Cara Menjaring para Millenial dan Kaum Rebahan ini?

Generasi Y & Z sangat membutuhkan produk tabungan yang sesuai dengan mereka. Bukan tabungan jangka panjang, namun lebih ke tabungan untuk keperluan jangka pendek atau menengah.

Tabungan Jangka Pendek adalah tabungan yang tujuannya adalah untuk mewujudkan keinginan konsumtif anak-anak Milenial. Misalnya: Tabungan Liburan, Tabungan Beli Gadget, Tabungan ikut Kursus Vocational.

Sedangkan Tabungan Jangka Menengah adalah tabungan dengan tujuan mewujudkan Impian mereka. Misal Tabungan Menikah dan Tabungan DP Rumah.

Untuk testing the water produk dengan skala kecil, BPR Lestari mungkin bisa mengadaptasi program BRILink dengan bekerja sama merekrut agen-agen pembukaan tabungan di komunitas, di kampus atau lingkungan lainnya.

Konsep Gamification juga bisa digunakan untuk encourage kaum millennial terus menabung. Misalkan jika mereka berhasil menabung 50% target Tabungan Liburan, mereka akan mendapatkan Digital Achievement yang bisa di share di Social Media.

Dan pengembangan teknologi terintegrasi bisa dilakukan belakangan. Keunggulan BPR Lestari sebagai korporasi yang belum terlalu besar, tentu saja bisa lebih fleksibel.

Karena itu Let’s Be Creative, Be Experimental dan lakukan prototyping dengan skalabilitas. Kami yakin selain generasi Z masih banyak niche market lain yang bisa digarap oleh BPR Lestari.

5

Partner with Future-minded Consultant

“Things don’t get better by chance, they get better by change.”

Sedangkan perubahan harus dirancang dengan tepat dengan tujuan yang benar juga.

Kontento memiliki team dengan pemikiran yang berbeda dan selalu berpikir jauh kedepan sehingga kami bisa membantu perusahaan anda melakukan transformasi Digital dengan efektif.

We can help you Lead Future Position in the Digital Ecosystem.

Let’s have a coffee, our treat! Hubungi kami di [email protected]

About the Writer
Indra Pangestu is a brand and digital content strategist who helps brands and influencers find, engage, and build their audiences across digital channels. Prior to founding Kontento, he build a media agency LiburanBali. You can follow him on Instagram @indrapangestu or on LinkedIn
Facebook
Google+
Twitter
LinkedIn
© 2020 CV. Kontento. All Rights Reserved